Sabtu, 29 September 2012

H. Insan LS Mokoginta: Mustahil Kristen Bisa Menjawab

Sampul Buku Karya H. Insan L. S Mokoginta
Daftar Isi

Kuiz lnjil Lukas Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW

Kelihatannya pertanyaan ini seperti main-main saja, namun kami yakinkan bahwa pertanyaan ini sungguh benar dan serius 100%. Mobilnya-pun benar-benar ada, bukan fiktif, jadi bisa dilihat kapan saja. Sepuluh pertanyaan yang pertama tadipun itu semuanya serius, bukan main-main, bahwa kami sediakan untuk setiap jawaban dari pertanyaan kami uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) bagi yang bisa menjawab setiap pertanyaan. Jadi 10 (sepuluh) pertanyaan pertama tadi, jika bisa dijawab semuanya maka total hadiahnya adalah 10 X 10.000.000 = Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah). Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis didalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan di dalam Alkitab itu sendiri. Jika bisa dijawab berarti Alkitab itu 100% firman Allah dan anda berhak mendapatkan hadihnya yaitu 1 (satu) mobil sedan BMW

Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong. Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti :
Nubuat dalam Perjanjian Lama:
“Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1).

Penggenapan di Perjanjian Baru
“Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal disana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku. ” (Matius 2:14­-15.)

Nubuat dalam Perjanjian Lama
“Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanak-kan pada hari ini.” (Mazmur 2: 7 )

Penggenapan di Perjanjian Baru
“Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri -Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. ” (Ibrani 5:5)

Nubuat dalam Perjanjian Lama
“Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang­orang yang remuk hati, untuk memberitaan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” (Yesaya 61:1)

Penggenapan di Perjanjian Baru
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab la telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan la telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19 )

Nah ayat-ayat tadi semuanya membuk­tikan bahwa apa yang dinubuatkan Tuhan di dalam kitab Perjanjian Lama, itu benar­benar terjadi atau digenapi pada kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terjadi atau tidak digenapi, berarti itu bukan nubuat Tuhan, sebab tidak mungkin Tuhan keliru atau salah.
Untuk itu kami ajukan pertanyaan berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW jika ada yang bisa membuktikan ucapan Yesus sekitar nubuat tentang dirinya yang terdapat pada Lukas 24:44-46 sebagai berikut:
44. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”

45. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
46. Kata-Nya kepada rnereka: Ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”

Pertanyaannya adalah:
Mana bukti ucapan Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Mazmur
Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39 kitab.
Kalimat: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” pada yat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi­-nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Alkitab.
Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46.
Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, sebab mereka tidak membandingkan dengan :
I. Matius 12:16-20

16. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
17. supaya genaplah firman yang disampai­kan oleh nabi Yesaya:

18. “Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa­Ku berkenan; Aku akan menaruh roh­Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memak­lumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
19. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mende­ngar suara-Nya di jalan-jalan.
20. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Bunyi ayat Matius 12:18-20 ini bisa kita temukan pada Yesaya 42:1-4 yang berbunyi:
1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
2. Ia tidak akan berteriak atau menya­ringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
3. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
4. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
II. Matius 13:14-15
14. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
15. Hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Ayat-ayat ini bisa ditemukan pada Yesaya 6:9-10 yang berbunyi:
9. Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
10. Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup. supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya. lalu berbalik dan menjadi sembuh “
III. Matius 1.3::3 5

“Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut­Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.
Teks ayat Matius ini bisa kita temukan pada Mazmur 78:2 yang berbunyi:
“Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari
zaman purbakala.”

IV. Lukas 3:4-6 berbunyi:

4. Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat­-nubuat Yesaya: Ada suara Vang berseru-­seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
5. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
6. dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”
Bunyi ayat-ayat Lukas diatas dapat kita temukan dalam Yesaya 40:3-5 berikut ini:
3. Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
4. Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
5. maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.”
Lalu bagaimana dengan Lukas 24:44-­46 yang katanya dalam kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah tertulis demikian:
“Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”

Anggap saja ini merupakan sayembara yang berhadiah mobil BMW. Jadi bagi siapa saja dan dari golongan agama mana saja yang bisa menjawabnya berdasarkan Alkitab, silahkan hubungi kami setiap saat pada (021) 70984849, HP 0815.8787.627 atau HP. 081.654.25227. Hadiah bisa diambil sewaktu-waktu dengan membawa bukti dalil dari Alkitab dari ke 39 Kitab yang Yesus sebutkan itu. Jika tidak bisa buktikan berarti ucapan Yesus itu adalah tidak benar alias fiktif.

Buktikan siapa yang hapal Alkitab walau satu surat saja di luar kepala!

Pernah terjadi ketika dalam suatu acara Debat Islam & Kristen di salah satu gedung di Jakarta, waktu memasuki acara tanya jawab, seorang ahwat mengajukan satu pertanyaan kepada sang Pendeta yang bertitel Doctor Teologi sebagai berikut : AHWAT: “Pak Pendeta, di dunia ini ada banyak orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Apakah ada orang yang hapal Alkitab diluar kepala?”
PENDETA: “Di dunia ini tidak mungkin ada yang hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius apa pun orarig itu, tidak mungkin dia bisa hapal Alkitab di luar kepala, sebab Alkitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal. Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah buku yang sangat tipis, makanya mudah dihapal.”
Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat, tidak rasional dan sangat merendahkan bahkan melecehkan AI Qur’an.
Dengan jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, kami maju ke depan, merebut mikropone yang ada difangan ahwat tersebut, dan melanjutkan pertanyaan ahwat tadi. (maaf disini kami pakai nama pengganti HILS)
HILS : “Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa Al Qur an adalah buku yang sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar kepala. Tapi pak Pendeta, bahwa setipis-tipisnya Al Qur’an, ada sekitar 500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak juga lho!! Tapi kenyataannya di dunia ini ada jutaan orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Bahkan anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya belum dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Alkitab itu terdiri dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala (1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan kembali masuk agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!”
Mendengar tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut. Seandainya ada yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan kepada jemat atau audiens Kristen yang dibelakang.
HILS : “Ayo kalian yang dibelakang, jika ada diantara kalian yang hapal satu surat saja dari Alkitab ini diluar kepala, saat ini semua jadi saksi, saya akan kembali masuk ke agama Kristen lagi, silahkan!!”
Masih dalam situasi tegang, dan memang saya tahu persis tidak akan mungkin ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala, tantangan tersebut saya robah dan turunkan lagi. Saat itu ada beberapa Pendeta yang hadir sebagai pembicara maupun sebagai moderator. Mereka itu usianya bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan 60an tahun. Pada saat yang sangat menegangkan, saya turunkan tantangan saya ke titik yang terendah, dimana semua audiens yang hadir, baik pihak Kristen maupun Islam semakin tegang dan mungkin sport jantung.
HILS : “Maaf pak Pendeta, umur andakan sekitar 40, 50 tahun dan 60an tahun bukan? Jika ada diantara pak Pendeta yang hapal SATU LEMBAR saja BOLAK BALIK ayat Alkitab ini, asalkan PAS TITIK KOMANYA, saat ini semua jadi saksinya, aku kembali masuk agama Kristen lagi!! Silahkan pak!”
Ketegangan yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan saya seperti itu, situasi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang beragama Islam. Mungkin mereka menganggap saya ini gila, over acting, terlalu berani, masak menantang para Pendeta yang hampir rata­rata bertitel Doctor hanya hapalan satu lembar ayat Alkitab saja. Suasana saat itu sangat hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas, jangan-jangan ada yang benar-benar hapal ayat Alkitab satu lembar saja. Karena para pendeta diam seribu bahasa, akhirnya saya lemparkan lagi kepada jemaat atau audiens yang beragama Kristen.
HILS : “Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu lembar saja ayat Alkitab ini, bolak balik asal pas titik komanya, saat ini saya kembali masuk Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!”
Ternyata tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak Pendeta maupun audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang Pendeta angkat bicara sebagai berikut:
PENDETA: “Pak Insan, terus terang saja, kami dari umat Kristiani memang tidak terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami mengamalkannya.”
HILS : “Alkitab ini kan bahasa Indone­sia, dibaca langsung dimengerti! Masak puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi Pendeta, selembar pun tidak terhapal? Kenapa? Jawabnya karena Alkitab ini tidak murni wahyu Allah, maka­nya sulit dihapal karena tidak mengandung mukjizat! Beda dengan Al Qur’an. Di dunia ini ada jutaan orang hapal diluar kepala, bahkan anak kecilpun banyak yang hapal diluar kepala seluruh isi Al Qur’an yang ratusan halaman. Padahal bahasa bukan bahasa kita Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena Al Qur’an ini benar-benar wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah, sehingga dimudahkan untuk dihapal. Soal meng-amalkannya, kami umat Islam juga berusaha mengamalkan ajaran Al Qur’an. Saya yakin jika bapak-bapak benar­benar mengamalkan isi kandungan Alkitab, maka jalan satu-satunya harus masuk Islam. Bukti lain bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah, seandainya dari Arab Saudi diadakan pekan Tilawatil Qur’an, kemudian seluruh dunia mengakses siaran tersebut, kami umat islam bisa mengikutinya, bahkan bisa menilai apakah bacaannya benar atau salah. Dan ketika mengikuti siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab Al Qur’an cetakan tahun 2000 atau 2005. Sembarang Al Qur’an tahun berapa saja diambil, pasti sama. Beda dengan Alkitab. Seandainya ada acara pekan tilawatil Injil disiarkan langsung dari Amerika, kemudian seluruh dunia mengaksesnya, kitab yang mana yang jadi rujukan untuk di ikuti dan dinilai benar tidaknya? Sama-sama bahasa Inggris saja beda versi, jadi sangat mustahil jika ada umat Kristiani bisa melakukan pekan tilawatil Injil, karena satu sama lainnya berbeda.”
Alhamdulillah dari sanggahan kami seperti itu mendapat sambutan hangat dan aplaus dari audiens yang beragama Islam. Oleh sebab itu kami serius menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.­(sepuluh juta rupiah) bagi siapa saja umat Kristiani yang bisa hapal ayat-ayat Alkitab walau satu lembar saja bolak balik atas pas titik komanya. Bagi yang ingin mencobanya, kami persilahkan hubungi kami bila ada yang bisa menghapalnya diluar kepala, tanpa harus membuat satupun kesalahan

Mana dalilnya Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakannya!!

Sejarah Natal

Chritmas diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir semua orang Kristen didunia, berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma. Padahal ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus-pun tidak pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menyelenggarakannya.
Perayaan yang masuk kedalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke empat ini, berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal yang diselenggarakan diseluruh dunia ini samasekali tidak mempunyai dasar dari Alkitab.
Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul Christmas”, ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festivals of church, the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan custom centering around the January calends gravitated to christmas. “

“Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul “Natal Day” bapak Katolik pertama mengakui bahwa :
“In the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings over the day in which they were born into the world. “

“Didalam Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944
“Christmas…it was according to many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth… ” (The “Communion”, which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) “A feast was established in memory of this even (Christ’s birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.

“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut.” (“Perjamuan ci” yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) “Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Asal usul Natal
Natal berasal dari kepercayaan pen-yem­bah berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno dibawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya dia mengawini ibu kandung­nya sendiri Semiramis.
Setelah Nimrod meninggal, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh diatas sebatang pohon kavu yang telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25 Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul Pohon Natal. Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap sebagai “Anak Suci dari Surga’. Dari perjalanan sejarah dan pergantian generasi ke generasi dari masa­kemasa dan dari satu bangsa ke bangsa lainnya, akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini berubah menjadi Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari.
Kepercayaan orang-orang Babilonia yang menyembah kepada “Ibu dan anak” (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai bangsa di dunia dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara tersebut. Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius.
Di Roma bernama Fortuna dan Yupiter, juga di negara-negara lain seperti di China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemu­jaan terhadap dewi Madona, jauh sebelum Yesus dilahirkan.
Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen”, mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.
Natal adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan akhirnya terwariskan sampai sekarang ini. Di Mesir, jauh sebe­lum Yesus dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan kelahiran anak Dewi Isis (Dewi langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.
Para murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam Alkitab/Bible, tidak ditemukan walau satu ayatpun Tuhan/ Allah maupun Yesus yang memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap tanggal 25 Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala) yang dilestarikan oleh umat Kristiani.
Upacara Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang kemudian di lestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen.
Sinterklas
Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya bukan ajaran yang berasal dari penganut paganisme (penyembah berhala) maupun Alkitab. Sinterklas adalah ciptaan seorang Pastur yang bernama “Santo Nicolas” yang hidup pada abad ke empat Masehi. Menurut Encyclopedia Britannica halaman 648-649 edisi kesebelas, disebutkan :
“St Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and Latins on the 6th of December…a Legend of his surreptitious bestowal bf dowries on the three daughters of an impoverished citizen…is said to have originated the old custom of giving present in secret on the Eve of St. Nicholas (Dec 6), subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus.”

“St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberi­kan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Sabta Claus..”
Sinterklas Mengajarkan Kebohongan
Dalam ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal ketika mereka tidur. Begitu anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang digantungkan didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai manusia.
“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.”(2 Kor 11:14-15)

Pohon Terang
Pohon Terang atau Pohon Natal, sama­sekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah “Mistleto” yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.
Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:
“The use of Christmas wreaths is believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era.”

“Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme) yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.”
Sungguh mengherankan sekali dan sekaligus memprihatinkan, ternyata sebagian besar umat Kristiani tidak mengerti dan tidak menyadari tentang sejarah perayaan Natal dan Pohon Terang.
Mereka begitu antusias menambut kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh hari sebelumnya mereka sudah memper­siapkan dengan biaya yang begitu besar dalam menyambut hari kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan Natal dengan Pohon Terang samasekali tidak punya dasar atau dalil didalam kitab suci mereka sendiri. Para Pendeta dan Pastur diseluruh dunia bahkan Uskup dan Paus, jika ditanya tentang Natal dan Pohon Terang, pasti akan mengakui bahwa memang tidak ada dalil dan ajaran dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan tidak ada satu ayatpun tertulis didalam Alkitab (Bible) yang memerintahkan untuk meraya­kannya.
Kata Bibel / Alkitab tentang Pohon Natal
“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa­bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat me­langkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat. ” Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. ” (Yeremia 10:2-6)

Ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali mengatakan bahwa Pohon Terang adalah upacara penyembahan berhala yang tidak bisa berbicara, tidak bisa berbuat jahat dan tidak bisa juga berbuat baik. Tetapi kenapa masih saja disembah oleh sebagian besar umat Kristiani? Jawabnya karena mereka tidak mengerti kandungan kitab sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa kata pemimpin agama mereka. Tidak mereka sadari bahwa justru mereka bukan pengikut Yesus yang setia. Pengikut Yesus (Isa) yang sebenarnya adalah ummat Islam!
Apakah Natal Memuliakan Yesus?
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi illah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia, jangan­lah engkau menambahinya ataupun mengu­ranginya. ” (Ulangan 12:30-32)

“Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”(Matius 19:8-9)

“Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perin!ah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. ” (Markus 7: 7-8)

Merayakan Natal = Melestarikan Kebo­hongan dan Pemborosan

Menjelang Natal akan bermunculan berbagai iklan di toko-toko, koran, majalah dlsb. Jutaan dolar dan miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi berbagai barang dagangan untuk keperluan Natalan. Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti “Malaikat Pembawa Terang”, padahal tanpa mereka sadari ajaran Yesus mereka telantarkan, karena yang mereka rayakan adalah tradisi ajaran agama kafir kuno, bukan perintah Tuhan ataupun Yesus
“Bukan setiap orang yang berseru kepada­Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:21-23)

“Percuma mereka beribadah kepada-Ku. sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (Markus 7: 7-8)

“Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” (Matius 26:8-9)

Dari penjelasan sejarah Natal ini, jelas­lah bahwa Natal itu bukan ajaran Yesus.
Yesus seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!! Tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal bukan ajaran gereja. Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani atau siapapun yang bisa menunjukkan dalilnya dalam Alkitab Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, kami sediakan juga hadiah uang tunai Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk satu pertanyaan ini pula.
Dalam pandangan Islam, haram hukum­nya bila ikut-ikutan merayakan Natal. Jangankan umat Islam, bagi umat Kristiani pada dasarnya sama sekali tidak punya satu dalilpun merayakan Natal. Umat Islam yang merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. itupun tidak ada Qur’an dan Sunnahnya, apalagi merayakan Natal. Merayakan Natal sama saja merayakan “kelahiran Tuhan,” padahal dalam pandangan Islam, Tuhan tidak lahir dan tidak pula dilahirkan.
Jika Umat Kristiani merayakan Natal hanya sebatas Yesus sebagai seorang Nabi atau Rasul atau seorang Utusan Tuhan, itu masih bisa dipahami. Tetapi umat Kristiani merayakan hari Natal, bukan sebagai hari kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi, Rasul atau Utusan Tuhan, tetapi sebagai hari kelahiran Yesus sebagai “Anak Tuhan” atau “Anak Allah“.

Haram hukumnya menurut pandangan Islam karena berdasarkan Al Qur`an, Yesus bukan Tuhan dan Tuhan tidak punya anak.
بَدِيعُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ ۥ وَلَدٌ۬ وَلَمۡ تَكُن لَّهُ ۥ صَـٰحِبَةٌ۬‌ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَىۡءٍ۬‌ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ 
“(Dia) pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui seala sesuatu. ” (Qs 6 Al anaam 101 )

Bahkan dalam ayat lain Allah wahyukan kepada Rasul-Nya Muhammad saw, bahwa jika Dia mempunyai anak benaran, maka orang yang mula-mula akan menyembah anak itu adalah Rasul-Nya yaitu Muhammad saw.
قُلۡ إِن كَانَ لِلرَّحۡمَـٰنِ وَلَدٌ۬ فَأَنَا۟ أَوَّلُ ٱلۡعَـٰبِدِينَ
“Katakanlah, “Jika Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya,” (Qs 43 Az Zuhkruf 81).

Bahkan dalam ayat lain Allah peringatkan kepada mereka (Yahudi dan Nashara) bahwa tidak benar Dia mempunyai anak!
قَالُواْ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدً۬ا‌ۗ سُبۡحَـٰنَهُ ۥ‌ۖ هُوَ ٱلۡغَنِىُّ‌ۖ لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۚ إِنۡ عِندَڪُم مِّن سُلۡطَـٰنِۭ بِہَـٰذَآ‌ۚ أَتَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
“Mereka (Yahudi dan Nashari) berkata, “Allah mempunyai anak.” Allah Mahasuci, Dialah Yang Maha Kaya, bagi-Nya apa-apa yang di langit dan di bumi; tidak ada alasan bagi kamu tentang itu. Apakah kamu berkata terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”(10 Yunus : 68)

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ (١) ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ (٢) لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ (٣) وَلَمۡ يَكُن لَّهُ ۥ ڪُفُوًا أَحَدٌ (٤)
“Katakanlah, “Dia-lah Allah yang maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula.) diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya”. (Qs 112 Al lkhlash 1-4)

Mana foto asli wajah Yesus dan siapa pemotretnya?

Berdasarkan ayat tersebut, bagi mereka yang mengatakan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin pasti masuk surga, padahal tidak melakukan perintah Allah dan Yesus, maka bukan jaminan surga yang didapat, tapi neraka. Sebagian besar rumah umat Kristiani hampir dapat dipastikan terpampang gambar atau lukisan Yesus dan ibunya Maria dengan wajah yang ganteng dan cantik rupawan dengan pakaian yang berwarna warni. Tentu menjadi pertanyaan:
  1. Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja?
  2. Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya?
  3. Tustel atau camera merek apa yang dipakai saat itu?
  4. Apakah 2000an tahun yang lalu sudah ada camera atau tustel berwarna?
Jawabannya pasti semuanya mustahil Tetapi banyak umat Kristiani terlihat begitu khusu’ bila sembahyang atau meminta pertolongan dihadapan gambar atau lukisan Yesus dan Maria. Gambar atau lukisan berikut ini adalah Maria dan Yesus menurut versi bangsa-bangsa di beberapa negara di dunia.
Ada sebagian umat Kristiani yang dulunya ngaku mantan Islam, kemudian masuk Kristen dengan alasan dia dijamah oleh Yesus. Ada juga yang katakan dia melihat wajah Yesus. Padahal semua kesaksian seperti itu jelas bohong. Kenapa? Sebab darimana dia tahu bahwa itu benar­benar wajah Yesus?? Wajah bapak kakek­nya saja hampir tidak ada orang yang pernah tahu, apalah wajah orang yang telah mati lebih 2000 tahun yang lalu. Oleh sebab itu disediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) kalau ada orang bisa memperlihatkan wajah Yesus yang sesungguhnya. Wajah­wajah Yesus dalam semua gambar tersebut, pasti hanya hasil rekayasa atau hasil imaginasi seseorang. Jika disuruh orang suku Asmad di Irian melukis wajah Yesus menurut imaginasi mereka, mungkin saja wajah Yesus dibuat hitam, pendek, kribo, tanpa busana dan pakai koteka. Jika ada yang mengaku pernah dijamah dan ketemu Yesus, lihatkan gambar-gambar tadi, tanyakan padanya dan tolong tunjukin, wajah yang mana yang dilihatnya? Sungguh satu Kebohongan besar jika wajah Yesus adalah salah satu dari wajah-wajah tersebut.

Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin “pasti masuk surga”

Umat Kristiani umumnya berani memastikan sesuatu y•ang belum tentu atau belum pasti terjadi. Mereka berang­gapan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin “pasti masuk surga”. Padahal memastikan sese­orang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Allah Swt. saja. Jika ada umat Islam menga­takan kepada mereka kata “Insya Allah”, sering diprotes, katanya “jangan insya Allah-insya Allah dong, yang pasti aja dong!!” Mereka tidak memahami bahwa mengu­capkan Insya Allah adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kitab suci Al Qur’an dan juga Alkitab. Tetapi sebagian besar umat Kristiani tidak paham bahwa didalam Alkitab sebenarnya dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.
Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu.” Tetapi sekarang kamu meme­gahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yak 4:13-17)
“Ia minta diri dan berkata: “Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya.” Lalu bertolaklah ia dari Efesus.” (Kis 18:21)
“Tetapi aku akan segera datang kepada­mu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).
Kata-kata dalam semua ayat ayat tersbut yaitu “Jika Tuhan menghendakinya” dan “Jika Allah menghendakinya” serta “Kalau Tuhan menghendakinya”, semua itu makna­nya sama yang dalam Al Qur’an disebut “insya Allah”.

Didalam Alkitab cetakan lama, kata­kata “Jika Tuhan Menghendakinya” semuanya tertulis jelas dengan kata insya Allah
Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:
“Hai kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba”; pada halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bahaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika sahadja lamanja, lalu lenjap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal jang demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu; maka semua kemegahan jang demikian itu djahat. Sebab itu, djikalau orang jang tahu berbuat baik, pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah baginja.
“Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.” (Kis 18:21)
“Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranja, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang……dst. (1 Kor4:19).
Dalam Al Qur`an, mengucapkan kata insya Allah merupakan suatu kewajiban bila kita tidak mengetahui sesuatu yang bakal terjadi. Perhatikan ayat-ayat Al Qur`an sebagai berikut:
فَلَمَّا دَخَلُواْ عَلَىٰ يُوسُفَ ءَاوَىٰٓ إِلَيۡهِ أَبَوَيۡهِ وَقَالَ ٱدۡخُلُواْ مِصۡرَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ
“Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. ” (Qs 12 Yusuf 99)

قَالَ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ صَابِرً۬ا وَلَآ أَعۡصِى لَكَ أَمۡرً۬
“Musa berkata, “Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. ” (Qs 18 Al Kahfi 69)

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡىَ قَالَ يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلۡمَنَامِ أَنِّىٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰ‌ۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُ‌ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ
“Maka tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?” Dia berkata, “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs 37Ash Shaaffaat 102)

Ternyata dari keterangan Alkitab tidak boleh m.engatakan “PASTI” untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin “Pasti masuk surga” bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru­selamat, adalah perbuatan sombong dan dosa. Jika hanya asal percaya kepada Yesus, semua ummat Islam percaya kepada Yasus yang disebut Nabi Isa as. Tidak sempurna iman seorang muslim jika tidak mengimani semua nabi, termasuk Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus), merupakan salah satu Rukun Iman yang harus di imani oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. Hanya saja umat Islam mengimani beliau hanya sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!!
Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin diselamatkan, karena telah menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah.
Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:
“Bukan setiap orang yang berseru kepada­ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melaku­kan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. ” (Mat 7:21)

Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah. Tentu menjadi pertanyaan, apakah ummat Kristiani sudah melakukan sesuai perintah Yesus dan perintah Allah?? Marilah kita lihat beberapa contoh sebagai bukti:
1. Allah Mengharamkan Babi

“Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11:7-8)

Allah telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam bukan?
2.Yesus sunat
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Luk 2:21 )

Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah bersunat!!
3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti
“Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.” (Mar 15:46)

Yesus mati dikafani, tidak pakai peti. Apakah umat Kristiani yang mengaku pengikut Yesus bila mereka mati dikafani dengan kain putih dan dikubur tidak pakai peti?? Ternyata mereka bila mati, pakai jas, sepatu, dasi. pakaian yang paling bagus, didandani seperti penganten, lalu dimasukkan kedalam peti, padahal Yesus mati hanya dikafani dengan kain putih dan tidak pakai peti. Ini berarti mereka tidak mengikuti contoh bagaimana matinya Yesus. Justru yang mengikuti matinya Yesus, adalah umat Islam. Bahkan dalam Islam, kuburan tidak perlu dibeton seperti bangunan rumah, cukup menaruh batu diatas kubur sebagai tanda. Diatas kuburan Yesus juga ditaruh sebuah batu, sebagai tanda, dan dalam Islam disunahkan menaruh batu diatas kuburan.
Sebenarnya masih ada begitu banyak bukti-bukti bahwa ummat Kristini tidak mengikuti perintah Yesus dan Allah. Dari beberapa ayat yang kami paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan Tuhannya Yesus yaitu Allah Swt.
Setelah dicek diseluruh isi Alkitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “dijamin pasti masuk surga.” Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani yang bisa menunjukkan ayatnya yang mengatakan bahwa asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “dijamin pasti masuk surga”, kami sediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk satu pertanyaan ini saja.
Allah menjamin masuk surga bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
تِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِ‌ۚ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا‌ۚ وَذَٲلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ

“Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai­ sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar.” (Qs 4 An Nisaa ` 13)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang di jamin masuk surga oleh Allah, yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul­nya. Bagaimana bisa dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya?? Buktinya betapa banyak ayat-ayat dalam Alkitab, dimana tidak diamalkan dan tidak ditaati oleh umat Kristiani. Oleh sebab itu keselamatan itu yaitu bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan yang diperintakan-Nya.
Bagaimana yang tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya serta melanggar hukum dan ketentuan-Nya, apakah mereka dijamin pasti masuk surga??. Perhatikan ayat selanjutnya :

وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ ۥ يُدۡخِلۡهُ نَارًا خَـٰلِدً۬ا فِيهَا وَلَهُ ۥ عَذَابٌ۬ مُّهِينٌ۬
“Dan barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka, kekal di dalamnya dan baginya azab yang menghinakan. ” (Qs 4 An Nisaa` 14)

Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat perlu kita pertanyakan kepada umat Kristiani, sebab hampir dalam setiap acara discusi atau perdebatan, alasan yang paling sering dipakai oleh mereka adalah bilamana dalam keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia. Alasan-alasan seperti itu sudah keting­galan, karena bila alasan seperti itu masih terus dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu dipakai sebenarnya hanya untuk menutup­nutupi kelemahan Alkitab itu sendiri. Padahal alasan seperti itu samasekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa “Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia”. Jika ada yang bisa memberikan dalil tertulis dalam Alkitab seperti itu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta) untuk satu pertanyaan ini saja.
Umumnya para Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya sering menjawab dengan mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Menjadikan ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1)

“Berfirmanlah Allah “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita…..’ Yang dimaksud dengan kata “Kita,” menurut penafsiran umat Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata “Kita” itu mengandung makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.

BAPA itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum- ketiga).
Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya Allah..:.’ Awal Yohanes pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya adalah Firman” dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita…..”

Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya adalah Firman…” selaras dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya Allah… ” Dengan demikian menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata “Firman” adalah Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Aliah, kalau begitu berarti Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa “Firman itu telah menjadi manusia” Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…’ yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia.
Memang sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.
Menurut penafsiran kaum muslimin, kata “firman’° berarti “perkataan” atau “kalam” (kalamullah) yang bermakna “perkataan Allah.” Misalnya jika Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) “KUN” (jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di dalam Al Qur’an.
Allah jelaskan sebagai berikut :
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ‌ۖ خَلَقَهُ ۥ مِن تُرَابٍ۬ ثُمَّ قَالَ لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah dia. ” (Qs 3 Aali `Imraan 59).
Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.
Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama “The Five Gospels” diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).
Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepa­kati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :
Option 1
** Red   : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
** Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
** Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was.
** Black : I would not include this item in the primary database.
Option 2
** Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
** Pink : Jesus probably said something like this.
** Gray : Jesus did not say this, but they     ideas contained in it are close to his own.
** Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.
Option 3
** Red   : That`s Jesus !
** Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
** Black : There`s been some mistake.
Dari hasil seminar, ternyata Injil Yoha­nes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar.”
“Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus.”
Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar­benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia.
Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
RED      : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
PINK      : (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this There’s been some mistake!) selebihnya bukan ucaan Yesus!
Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.